Wohoooo..... Copay In Here...!!!

Senin, 15 Oktober 2012

Mengidentifikasi Pengendalian Jaringan yang Dibutuhkan

Aplikasi pengendalian jaringan dengan menggunakan firewall dapat diimplementasikan dengan menerapkan sejumlah aturan (chains) pada topologi yang sudah ada.


Dalam hal pengendalian jaringan dengan menggunakan iptables, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.Koneksi paket yang menerapkan firewall yang digunakan.
2.Konsep firewall yang diterapkan.

       Dengan dua hal ini diharapkan iptables sebagai aturan yang mendefinisikan firewall dapat mengenali apakah koneksi yang terjadi berupa koneksi baru ( NEW) , koneksi yang telah ada ( ESTABLISH ), koneksi yang memiliki relasi dengan koneksi lainnya     ( RELATED ) atau koneksi yang tidak valid ( INVALID ). Keempat macam koneksi itulah yang membuat IPTables disebut Statefull Protocol .



Koneksi Paket
Koneksi paket yang dalam proses pengirimannya dari pengirim kepada penerima harus melalui aturan firewall, dapat dikelompokan kepada tiga kelompok koneksi, yaitu :

1. Koneksi TCP
2. Koneksi IP
3. Koneksi UDP


Koneksi TCP
       Sebuah koneksi TCP  dikenal sebagai koneksi yang bersifat Connection Oriented yang berarti sebelum melakukan pengiriman data, mesin-mesin tersebut akan melalui 3 langkah cara berhubungan ( 3-way handshake ). 



Gambar di atas adalah Awal Sebuah Koneksi TCP
Koneksi IP

      Sebuah frame yang diidentifikasi menggunakan kelompok protokol Internet (IP) harus melalui aturan firewall yang didefinisikan menggunakan protokol IP sebelum paket tersebut mendapat jawaban koneksi dari tujuan paket tersebut.

    Salah satu paket yang merupakan kelompok protokol IP adalah ICMP, yang sering digunakan sebagai aplikasi pengujian koneksi ( link ) antar ost.

Gambar di atas adalah Sebuah Koneksi ICMP

Ada empat macam tipe echo yang akan mendapat paket balasan, yaitu:
1.Echo request dan reply,
2.Timestamp request dan reply,
3.Infomation request dan reply,
4.Address mask request dan reply.



Koneksi UDP

Berbeda dengan koneksi TCP, koneksi UDP (Gambar 11.11) bersifat connectionless . Sebuah mesin yang mengirimkan paket UDP tidak akan mendeteksi kesalahan terhadap pengiriman paket tersebut.
Paket UDP tidak akan mengirimkan kembali paket-paket yang mengalami error. Model pengiriman paket ini akan lebih efisien pada koneksi broadcasting atau multicasting .


Gambar di atas adalah Sebuah Koneksi UDP


MATA RANTAI IPTABLES
Untuk membangun sebuah firewall, yang harus kita ketahui pertama-tama adalah bagaimana sebuah paket diproses oleh firewall, apakah paket-paket  yang masuk akan di buang ( DROP ) atau diterima ( ACCEPT ), atau paket tersebut akan diteruskan ( FORWARD ) ke jaringan yang lain.
Salah satu tool yang banyak digunakan untuk keperluan proses pada firewall adalah iptables. Program iptables adalah program administratif untuk Filter Paket dan NAT ( Network Address Translation). Untuk menjalankan fungsinya, iptables dilengkapi dengan tabel mangle, nat dan filter .
Proses yang terjadi pada paket yang melewati suatu firewall dapat digambarkan sebagai berikut.



Gambar di atas adalah proses Pada Paket Yang Melewati Firewall.


Keterangan :
DNAT (Destination NAT) : Tujuan yang memerlukan konversi Network Address Translation.
SNAT (Source NAT): Sumber yang menggunakan konversi Network Address Translation



TABEL FILTER PADA IPTABLES


ATBEL NAT PadaP ITABLES



Salah satu kelebihan IPTABLES adalah untuk dapat memfungsikan komputer kita menjadi gateway menuju internet. Teknisnya membutuhkan tabel lain pada IPTABLES selain ketiga tabel diatas, yaitu tabel NAT

SNAT digunakan untuk mengubah alamat IP pengirim ( source IP address ). Biasanya SNAT berguna untuk menjadikan komputer sebagai gateway menuju ke internet.
Misalnya komputer kita menggunakan alamat IP 192.168.0.1. For example, we use the computer IP address 192.168.0.1. IP tersebut adalah IP lokal. SNAT akan mengubah IP lokal tersebut menjadi IP publik, misalnya 202.51.226.35. Begitu juga sebaliknya, bila komputer lokal kita bisa di akses dari internet maka DNAT yang akan digunakan.
Mangle pada IPTABLES banyak digunakan untuk menandai ( marking ) paket-paket untuk di gunakan di proses-proses selanjutnya. Mangle paling banyak di gunakan untuk bandwidth limiting atau pengaturan bandwidth.



TABEL MANGLE 


Fitur lain dari mangle adalah kemampuan untuk mengubah nilai Time to Live (TTL) pada paket dan TOS ( type of service ).
 
 
 
 
 
 
Yap... Demikian dari Copay kali ini...... See you later guys :)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar